Kamis, 13 Oktober 2016

sejarah singkat Mapala Humendala



MAPALA HUMENDALA

1. SEJARAH 

Berawal dari sekelompok Mahasiswa Fakultas ekonomi Universitas Riau yang merasa prihatin karena minimnya kegiatan-kegiatan alam bebas dan kepedulian terhadap lingkungan, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat luas. Di sisi lain sebenarnya cukup banyak mahasiswa/I yang memiliki minat dan bakat akan kegiatan kepencintaalaman dan mau berkecimpung di dalamnya, tapi potensi dan minat mereka belum tersalurkan karena tiadanya wadah yang menampung aspirasi mereka. 
Lalu muncul ide untuk mendirikan organisasi yang berwawasan lingkungan sebagai pusat kegiatan yang menampung mahasiswa/i dan civitas akademika, sekaligus meningkatkan dan mengembangkan potensi diri serta membentuk jiwa kepemimpinan yang sifatnya kreatif dan aplikatif untuk melestarikan lingkungan.
Maka pada tanggal 20 Desember 1990 mahasiswa/I yang prihatin dan peduli terhadap pelestarian lingkungan tersebut mendeklarasikan organisasi kampus setingkat fakultas dengan nama Mapala Humendala ( Mahasiswa Pecinta Alam - Hubungan Mahasiswa Ekonomi dengan Alam )  Fakultas Ekonomi Universitas Riau.
Maka, sejak saat itu Mapala Fakultas Ekonomi di kenal dengan sebutan Mapala Humendala.
Hingga pada saat ini, di tahun 2016 Mapala Humendala Fakultas Ekonomi Universitas Riau sudah berusia 25 tahun, bukan usia yang muda bukan?, dan masih eksis dari dulu hingga kini.
Maka dari itu di usia yang semakin dewasa ini Mapala Humendala selalu mencoba sebuah gebrakan-gebrakan baru baik dari segi berkegiatan maupun segi pengkaderan, melakukan inovasi-inovasi dan selalu mengasah bakat para kader untuk berpikir kreatif.
Hingga tahun 2016 ini Mapala Humendala sudah meregistrasi dan mengkonfirmasi seluruh anggota yang berjumlah 160 orang. Mereka itu lah orang-orang hebat, yang bekerja keras membangun, mendirikan, dan menjaga nama baik Mapala Humendala hingga kini, yang terpilih secara alami dan orang-orang yang mampu bertahan sedikit lebih lama di banding dengan yang lainnya.

Orang-orang terpilih itu sering menyebut Sekretariat Mapala Humendala sedagai Production House, dimana ditempat itu lah mereka ditempa untuk menjadi orang-orang hebat.

2. VISI DAN MISI
 VISI 
  1. Tri Darma Perguruan tinggi.
  2. Kode etik pecinta alam.
MISI 
  1. Aktif dalam pelestarian alam.
  2. Mengembangkan usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup.
  3. Melakukan pengbdian kepada masyarakat dengan melakukan konservasi terhadap sumber daya alam.
  4. Berperan serta dan ikut mengawasi pengelolaan lingkungan berdasarkan Undang-undang yang berlaku.
  5. Meningkatkan komunikasi dan peran serta Mapala, lebih mengoptimalkan fungsi dan peran Mapala sebagai asset bangsa dalam melestarikan lingkungan hidup.

3.      MOTTO

"Tabah Melangkah Jauhi Kalah"

4.      KODE ETIK PECINTA ALAM INDONESIA 
  1. Pencinta alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan yang maha esa.
  2. Pecinta alam Indonesia sebagai bagian masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kami terhadap tuhan, bangsa dan Tanah air.
  3. Pecinta alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah makhluk yang mencintai alam sebagai anugrah yang maha esa. 
  

Sabtu, 01 Oktober 2016

Gunung Marapi Sumatra Barat, Primadona Para Pendaki

Gunung Marapi Sumatra Barat merupakan salah satu gunung yang menjadi primadona para pendaki , baik para pendaki lokal maupun para pendaki yang datang dari provinsi lain seperti Riau, Jambi, Sumut bahkan para pendaki dari pulau jawa. Keindahan yang ditawarkan oleh Gunung Marapi merupakan daya tarik tersendiri bagi para pendaki untuk mengunjunginya, bahkan beberapa pendaki sudah melakukan pendakian ke gunung ini hingga puluhan kali. Suasana gunung yang indah , nyaman dan damai membuat rindu para pendaki untuk kembali lagi. 


Untuk melakukan pendakian ke Gunung Marapi, para pendaki memulainya dari pasar koto baru, sebuah desa yang terletak tidak jauh dari Kota Bukit Tinggi. Dari Koto baru, perjalanan dilanjutkan ke area bekas tower yang merupakan tempat registrasi para pendaki serta tempat untuk menitipkan kendaraan. Dari sini perjalanan sudah dilanjutkan dengan berjalanan kaki menuju pesanggrahan, kemudian parak batuang dan perjalanan untuk sampai ke puncak Marapi pun dimulai. Perjalanan yang ditempuh untuk sampai ke cadas Marapi ditempuh dengan waktu 5-7 jam, tergantung kecepatan para pendaki.

Sepanjang perjalanan terdapat beberapa titik untuk mengisi perbekalan air. Jalur yang dilalui juga sudah sangat jelas dan tingkat kesulitan jalur pendakian masih tidak terlalu sulit. Gunug Marapi memiliki ketinggian 2891,3 Mdpl (http://www.gosumatra.com) sehingga suhu udaranya tergolong cukup dingin.

Beberapa titik yang menjadi tujuan para pendaki di Gunung Marapi adalah :

1. Tugu Abel Tasman

Menurut cerita beberapa orang pendaki, Tugu Abel Tasman ini dibangun untuk mengingat salah seorang pendaki yang hilang di Gunung Marapi ini. Dari Tugu Abel kalian dapat menikmati panorama pemandangan yang sangat luas dan pastinya menyejukkan hati. dan jika kalian beruntung saat cuaca cerah berawan, maka kalian akan merasakan pemandangan samudra awan dari sini.

Tugu Abel Tasman Mt. Marapi
Viem Mt. Singgalang dari Tugu Abel Mt. Marapi

2. Lapangan Bola

Tempat ini merupakan sebuah hamparan yang mirip lapangan, sehingga dinamakan lapangan bola. pada hari hari tertentu lapangan ini digunakan oleh para pendaki untuk tempat upacara bendera, seperti saat memperingati hari kemerdekaan RI. Di tempat ini ada kebiasaan para pendaki yaitu menyusun batu batuan yang ada di sana membentuk pola pola tertentu.


3. Kawah Gunung Marapi

Di sini kalian akan melihat pemandangan kawah dari gunung marapi yang sangat besar. untuk mengunjungi kawah ini para pendaki harus sangat berhati-hati jangan sampai terjatuh ke dalam kawah yang cukup dalam ini.




4. Puncak Merpati

Puncak Merpati merupakan puncak tertinggi di Gunung Marapi. tempat ini sangat sempit, sehingga pada hari-hari tertentu saat banyak pendaki yang naik ke sini, maka akan terjadi antrian untuk dapat mencapai puncak merpati. Jika sedang beruntung mendapatkan cuaca yang cerah saat berada di puncak merpati, maka para pendaki dapat melihat view Danau Singkarak dari sini. Selain Puncak Merpati juga ada Puncak Garuda di Gunung Marapi, namun yang paling sering dikunjungi adalah Puncak Merpati.



4. Taman Edelweis

Salah satu kelebihan yang dimiliki Gunung Marapi dibandingkan dengan gunung lain yang ada di Sumatra Barat adalah Taman Edelweis. Di Taman Edelweis ini terdapat banyak sekali tanaman bunga edelweis dalam beberapa hamparan yang cukup luas. Tidak semua pendaki beruntung dapat menikmati wanginya Sang Bunga Abadi Edelweis, karna bunga ini tidak mekar setiap saat.




Demikian lah beberapa tempat yang dapat kalian kunjungi saat berada di Gunung Merapi Sumatra Barat. Namun ada satu tempat yang tidak boleh didatangi oleh para pendaki saat berada di Gunung Marapi, tempat ini adalah Hutan Larangan. Konon apabila pendaki memasuki areal Hutan Larangan ini maka tidak akan menemukan jalan untuk kembali alias tersesat.

Tapi, bagi kalian yang ingin mencari ketenangan jangan mendaki Gunung Marapi di hari-hari libur nasional, karna Gunung Marapi akan sangat ramai dikunjungi oleh para pendaki pada waktu-waktu itu. 

Bagaimana menurut Kalian?? Tertarik untuk mendaki Gunung Marapi Sumatra Barat?? Tapi jangan Lupa yaa TETAP JAGA KEBERSIHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN dimanapun kalian berada!!!